Kapolda Sumut, Kapolres Kombes Hendria Diduga ‘Tutup Mata’, Kapolri Diminta Tindak Tegas ‘Markas’ Judi ‘Bendera’ AK di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang
MATACAKRA.COM, DELI SERDANG \||/ SUMATERA UTARA – Sebelumnya sudah ‘naik’ ke pemberitaan di media lokal dan nasional, Salah satu lokasi ‘Markas’ Judi Ketangkasan tembak ikan ‘Satu Bendera’ AK di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang yang kembali bebas Beroperasi ditengah pemukiman penduduk, pasca ‘Drama Penggerebekan’ beberapa waktu lalu karena diduga pengelola memberikan ‘Setoran Besar’ dan diback up oleh Oknum ‘berambut cepak’ TN-PolriI serta Oknum Wartawan disebut-sebut berinisial Rzky.
Diketahui, setelah berhasil mengelola bisnis judinya di Pasar VII desa manunggal Kecamatan Helvetia Kabupaten Deli serdang sampai saat ini, pria keturunan Tionghoa disebut-sebut panggilan ‘Aseng Kay’ dengan nama inisial ‘AK’ terus mengembangkan bendera ‘sayapnya’ di di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang dan dikabarkan sebelumnya pindah dari Kabupaten Serdang bedagai.
Kali ini, pria yang disebut-sebut keturunan Tionghoa itu memilih ‘markas judi’ di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang, tepatnya di Jalan Pertanahan No.53 tidak jauh dari kantor Desa dan ±300 meter saja dari Mesjid wilayah kecamatan Lubuk Pakam sebagai lokasi untuk menjalankan bisnis ‘haramnya’.
Tak tanggung-tanggung, menurut informasi yang diperoleh oleh awak media, pengelola bekerja sama dengan rekan bisnisnya berinisial MS yang juga dikenal sebagai ketua umum salah satu organisasi massa (ormas) bersama-sama menjadi bos judi, lantas awalnya menyulap seperti sebuah Gudang Penyimpanan Mobil Kosong di Bakaran Batu disebutkan lengkap dengan halaman luas sebagai markas judi. Disana, dibawah komando tim pengelola MS, Rzky dkk, menyediakan berbagai jenis permainan untuk memanjakan para pecandu judi.
“Kabarnya ini ‘pindahan’ dari lokasi kompleks Ruko dekat jalan Lintas Sumatera, kecamatan Perbaungan, tidak jauh dari Polsek, saat ini beroperasi di Bakaran Batu itu banyak permainan judinya, dari puluhan mesin tembak ikan, mesin judi Model Piala, dan mesin slot pun ada,” kata FN (40) warga Bakaran Batu, yang sudah beberapa kali bermain judi di lokasi perjudian milik AK tersebut.
Dikatakan FN, sejak belum Beberapa lama beroperasi, lapak judi milik AK itu selalu ramai dikunjungi pemain, baik dari warga Deli serdang, Sergai, maupun Kota Medan.
“Kalau pemain jangan ditanya lah bang, selalu ramai. Sudah macam las Vegas,” sambung FN.
Menurut informasi yang didapat oleh wartawan, lokasi markas judi di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang tersebut, Sempat pada bulan lalu mereka tutup hanya beberapa jam saja, akibat digrebek APH, mungkin karena permasalahan ‘pembagian’ saya rasa bang tidak sampai, namun sekarang sudah bebas beroperasi kembali.
Apalagi ‘Markas’ judi di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang ini, berdekatan dengan masjid bang, setidaknya berjarak hanya ±300 meter, itulah bang hebat nya bos pengelola tempat judi ini, sampai tokoh agama dan masyarakat pun ‘bungkam’ semua.
Dijelaskannya, untuk masuk ke lokasi tidak bisa sembarangan, sebab pemain selalu diawasi oleh sejumlah pria rambut cepak diduga oknum aparat TNI-Polri.
“Selain aparat, ada juga preman dan Oknum Wartawan yang berjaga di warung depan sebagai Pos Penjagaan. Makanya tidak sembarangan orang bisa masuk ke lokasi itu, karena pasti dihadang dan ditanyai sama oknum aparat yang berjaga. Kalau bukan pemain, langsung diusir, gak diperbolehkan masuk,” terang FN.
“Selain mempekerjakan oknum aparat, oknum Wartawan dan preman, bos judi (AK) juga diduga telah memberi sejumlah ‘upeti’ ke Oknum Pejabat Polres Deli Serdang (DelSer) dan Polsek lubuk Pakam, mungkin sampai ke Polda Sumut juga saya rasa bang, karena tidak ada polisi yang berani menggrebek dan memusnahkan tempat ini apalagi mesin nya tidak bergeser sama sekali bang, dari lokasi dan pemain pun nyaman main judi disini,” pungkas FN.
“Hanya Sandiwara bang, kalau polisi sepertinya tidak ada yang berani menggrebek betulan dan memusnahkan tempat ini, pastilah sudah dikondisikan sama bos judinya. Kalau tidak, pasti sudah digerebeklah dari awal buka dan di musnahkan/diberi ‘Garis Polisi’. Ini kan tidak, walau sudah lama beroperasi, tak ada sekalipun polisi yang datang lakukan penggrebekan yang permanen,” imbuhnya
Sementara di tempat terpisah, Darmi (42), Ratu (41) dan Gunawan (36) Warga Lubuk Pakam, mengaku sudah sangat resah dengan keberadaan lokasi ‘Markas’ judi itu. Sebab menurut mereka, sejak lapak judi itu beroperasi didaerahnya, banyak terjadi aksi kejahatan seperti Peredaran/pengguna Narkoba, pencurian, jambret bahkan perampokan.
Karenanya, Darmi, Ratu mewakili emak-emak dan Gunawan serta warga di Bakaran Batu, L Pakam Deli Serdang, berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit melalui Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Wisnu Februanto untuk segera ‘turun tangan’ memerintahkan dengan ‘tegas’ agar Kapolres Deli Serdang Bedagai Kombes Hendria untuk serius menggerebek dan menutup lokasi ‘Markas’ judi tersebut secara permanen jika perlu mesin judinya di ‘bumi-hanguskan’ .
“Kalau memang polisi tidak bisa menutup lokasi judi itu, biar kami masyarakat/kaum emak-emak yang akan turun tangan untuk menutupnya. Dan jangan salahkan kalau nanti masyarakat bertindak anarkis,” ujar Darmi dan Ratu didamping sejumlah emak-emak.
Namun walau berita yang sudah ramai dimuat, terkesan hal itu seperti dianggap petugas Polisi hanya sebagai hiburan saja, karena markas judi tersebut kabarnya hanya tutup beberapa jam saja.
Saat ini dan Kedepannya, jika kemudian masih bebas dibuka beroperasi kembali, diduga Aparat Penegak Hukum (APH) telah menerima ‘setoran besar’, maka sampai saat ini Kapolres Deli Serdang, Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB terkesan ‘tutup mata’ terkait lokasi ‘Markas’ judi yang bebas dioperasikan oleh tim pengelola MS, Rzky dkk, beromset ratusan juta rupiah setiap hari.
(Rel/Tim Sumut)